22.52
0
Beberapa hari sebelum artikel ini ditulis, Daeng Situju telah menghabiskan waktu selama dua hari berturut-turut bersama para pencari suaka yang berasal dari Afghanistan, Iran, dan Iraq yang kini sedang berada di Makassar. Meskipun selama dua hari tersebut kami tidak intensif berkomunikasi, namun dari beberapa kesempatan, dalam komunikasi kami, Daeng Situju dibuat sedikit tercengang atas keseharian mereka. Adapun lokasi tempat mereka bernaung adalah di salah satu Guest House di Jalan Abdullah Daeng Sirua. Berikut ini transkrip pembicaraan Daeng Situju dengan salah seorang pencari suaka.

DS : Where are you come from?
PS : From Afghanistan
DS : How long have you been here?
PS : For about 6 months
DS : How does it feel to be here? The weather? Is it almost the same with weather in Afghanistan?
PS : It's very nice, I like weather in this city. Are you a new comer too?
DS : No, I was born in this city. I'm here to visit my friend who stay here, in this building
PS : Hmmm...
DS : How many Afghanistan stay here?
PS : Afghanistan for about 20, there is also one Iranian family and one Iraqi family
DS : Why Indonesia? Why not Australia or another country?
PS : I like Indonesia. At the first time in Indonesia, I was in Bogor then moved to Makassar
DS : How daes it feel in Makassar?
PS : I like this city. Seems great to be here. You know UNHCR?
DS : United Nations High Commisioner for Refugees?
PS : Yea, we are financed by UNHCR
DS : I read from announcement over there, you are bounded with many rules. I mean, you have many rules to be obeyed
PS : Yes, that's the rule we have to obey. So far, we feel grateful

Selama dua hari bersama mereka, Daeng Situju diliputi rasa penasaran terkait hal-hal yang membuat mereka memilih untuk meninggalkan negara mereka. Tentu ada alasan kuat yang melatarbelakangi pilihan mereka untuk lebih baik menetap di Indonesia dengan aturan yang ketat dibanding menetap dinegara mereka. Namun hal tersebut urung ditanyakan untuk menghindari ketersinggungan. 

Sepanjang pembicaraan, mereka terlihat cukup menikmati keseharian mereka yang menurut Daeng Situju, kesannya seperti itu-itu saja. Yah, mereka hanya menghabiskan waktu untuk hal yang berulang-ulang. Menetap di akomodasi, bercengkrama, jogging, balik ke akomodasi.

Peraturan Pencari Suaka dan pengungsi
Peraturan Pencari Suaka dan pengungsi

Rules for Asylum Seekers and Refugees
Rules for Asylum Seekers and Refugees


Salut buat pihak yang berwenang, dalam hal ini pihak keimigrasian Indonesia yang dengan senang hati mau menampung mereka di negara ini. Meskipun Daeng Situju tidak tahu jelas alasan mereka berada di Indonesia, namun kebesaran hati untuk mengizinkan mereka berada disini patut diapresiasi. 

Tulisan ini memang kesannya datar-datar saja. Daeng Situju enggan menuliskan statement tanpa pengetahuan. Sejauh ini, hanya tersisa satu pertanyaan, 'Mengapa mereka memilih menetap di Indonesia dibawah aturan yang sangat ketat?' Saran buat pihak berwenang, mungkin akan lebih baik jika mereka dibekali pendidikan khusus, mungkin mengikutkan mereka dalam kelas Bahasa Indonesia. Daeng Situju siap membantu. Yah, benar, Daeng Situju sedang mencari peluang kerja sampingan untuk membekali mereka kemampuan berbahasa Indonesia. Mungkin dika ide ini dapat dipertimbangkan untuk diapresiasi, kolom kontak diatas dapat berguna. Salam hangat daei Daeng Situju buat pembaca sekalian.

0 komentar:

Posting Komentar